Judi Online Di Riau – Erick Thohir Mengaku Maju Sebagai Pendukung PSSI Caketum Lukas Enembe Telah Anarkis dan Lempar Mako Brimob PapuaPolres Riau Hancurkan 30 Ribu Botol MirasKapolda Bersama Gubri Telusuri Gereja dan Pos Pengamanan di Pekanbar Sejak BPBD Banjir 004 Bergerak Cepat Atasi 29 Kota Tangkap 1.479 tersangka di tengah banyaknya sengketa pasal, DĽR sahkan RKUHP karena UU Pemerintah batalkan pasal pencemaran nama baik dan hinaan Kapolres targetkan renovasi 2 rumah warga miskin setiap bulan BNPB: 268 warga meninggal akibat gempa di Cianjur
– Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau mengungkap praktik perjudian online di Pekanbaru. Sebanyak 59 orang juga ditangkap saat polisi menggerebek toko 3 lantai di Pemuda Citywalk, Jalan Pemuda pada Sabtu (16/10/2021). Toko tersebut disewakan kepada seorang pengelola dan kemudian disalahgunakan untuk bisnis judi online.
Judi Online Di Riau
Dari 59 orang yang ditangkap, 51 perempuan dan sisanya laki-laki. Semuanya kini ditahan di Polres Riau dan ditetapkan sebagai tersangka. Adapun yang bekerja disana, dimana terdapat 49 orang sebagai telemarketing, enam orang lagi sebagai customer service, satu orang administrator, satu orang satpam dan dua orang OB lainnya.
Polisi Ciduk 4 Wanita Yang Jadi Agen Judi Online Di Kepulauan Riau
“Tugas 49 telemarketer adalah merayu dan mengajak mereka bermain judi online. Mereka menghubungi pelanggan dan menawarkan AFK77 dan Jaya89 untuk memasang taruhan secara online,” ujarnya, Senin sore (18/10/2021).
Bukan main-main, per tanggal 10 Oktober 2021 kemarin, sudah ada 808 anggota yang diundang. Akibatnya, aparat mengendusnya dan kemudian melakukan penggerebekan pada 16 Oktober 2021. Selain menahan 59 tersangka, polisi juga menyita banyak barang bukti lainnya.
“Barang bukti tambahan yang kami amankan berupa 51 laptop, handphone, komputer, printer. Total omzet mereka Rp 20 juta per hari,” jelas Kombes Sunarto.
Selain menangkap 59 orang tersebut, Direktorat Reserse Kriminal Polda Riau juga memburu seorang pria bernama Feri. “DPO kami, ferry ini berbasis di Jakarta. Dia meminta tersangka bernama Hendri untuk membuka judi online dengan Sofyan yang bertugas mengelola customer service dan tersangka Martoni yang bertugas mengawasi aktivitas telemarketing,” jelas Sunarto.
Operator Dan Pemain Judi Online Diamankan Tim Macan Satreskrim Polresta Jambi
Itu juga merupakan feri yang mengirimkan 5.000 kontak sehari ke nomor ponsel orang-orang, yang kemudian dihubungi oleh telemarketer yang menawarkan perjudian online.
“Mereka mengajak Anda bertaruh online dengan menawarkan uang yang bisa ditarik jika menang, dengan minimal taruhan Rp 200.000 dan maksimal tak terhingga,” singkatnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan menjelaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup dua situasi yang digunakan dalam perjudian online.
Sebagai informasi, selama Oktober 2021, Direktorat Reserse Kriminal Polda Riau III menangani 39 kasus perjudian dan menangkap 64 tersangka. Modus rata-rata adalah Togel online. Total uang yang disita adalah Rp 27.913.000. Kasus Diusut Polda Riau Polda Riau Tutup Judi Ikan dan Gelper, Namun Ada Informasi Ada Situs Judi Online Terbesar di Asia Indikasi Situs Judi Online Terbesar di Asia Berada di Riau
Team Opsnal Krimum Polda Riau Ringkus Tiga Pemain Judi Online
Hasanul Arifin Ketua DPD NGO GEMPUR Riau menunjuk toko yang disebut-sebut sebagai pusat judi online terbesar di Asia (ist)
| Pekanbaru – Ditutupnya beberapa tempat perjudian dan Gelper di beberapa tempat di wilayah hukum Polda Riau tidak menghentikan aktifnya perjudian online. Rabu (18/05/22).
Kanit Reskrim Polda Kombes Riau Pol Teddy Ristiawan razia situs judi online Kompleks Pemuda City Walk Pekanbaru (int)
Beberapa bulan lalu, tim kepolisian Riau di bawah naungan Kapolda Riau Agung menangkap 59 pelaku judi online Ruko Pemuda Pekanbaru Citywalk bernama AFK77, namun belum jelas siapa yang bertanggung jawab menyita barang bukti tersebut. di balik pelaku judi online yang memiliki omzet miliaran rupiah.
Oknum Pegawai Brk Kuras Dana Nasabah Hingga Rp 5 Miliar Untuk Judi Online, Masih Mau Nabung Di Brk
Kembali diklaim sebagai praktik judi online dengan omzet puluhan miliar rupiah dan disebut sebagai jaringan judi online terbesar di Asia Tenggara, dimana 10 CCTV, kabel LAN terhubung ke toko, genset besar, dan PLN jaringan terlihat di toko . Dari luar, toko itu terlihat kosong dan tak berpenghuni.
Saat awak media bertanya kepada salah satu warga berinisial Gus di sekitar pertokoan di pinggiran Pekanbaru tentang aktivitas di dalam toko, mereka membenarkan adanya aktivitas yang mencurigakan.
“Saya yang sudah tinggal di sini selama 3 tahun menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan di toko tersebut. Yang mengejutkan saya adalah setiap pagi ada orang yang saya curigai sebagai karyawan yang masuk ke dalam toko dan tidak hanya satu orang. Jam 22.30 WIB terlihat banyak orang yang keluar dari toko. Jadi saya tidak tahu kegiatan apa saja yang ada di dalam. Tapi yang saya tahu toko itu orang Tionghoa,” jelas Pak Gus kepada media.
Saat kru menanyakan kepada penjaga kompleks pertokoan bernama Hosmen apakah ada aktivitas kehidupan di toko tersebut, Hosmen juga mengatakan tidak tahu, namun ia curiga mengapa banyak CCTV dan genset besar.
Komisi Iii Soroti Permasalahan Judi Dan Peredaran Narkoba Di Riau
“Entahlah, tapi saya curiga tokonya. Kalau dihitung ada 10 sistem kamera, generator listrik besar. Tapi sampai detik ini saya tidak tahu siapa penyewanya, apakah mereka aktif, tetapi sering kali mobil mondar-mandir parkir di toko yang kosong.” jelasnya.
Terkait dugaan keberadaan judi online terbesar di Asia, Hasanul Arifin selaku ketua LSM DPD GEMPUR Riau menemukan kembali indikasi adanya judi online terbesar di Asia.
“Kami meminta jajaran Polda Riau khususnya Bareskrim segera menindaklanjuti informasi ini. Sebagai anggota Polri yang pernah diberi gelar pembaharu, saya yakin Kapolda Riau,” dia menambahkan. Bapak Iqbal, akan segera dan serius menindaklanjuti informasi publik ini.
Apapun bentuknya, judi akan sejalan dengan penggalakan Kamtibmas, yang pernah dikatakan Iqbal saat penganugerahan pangkat bulan lalu,” kata Bung Arif di ruang kerjanya.
Polisi Bongkar Sindikat Judi Online Di Jakut, 78 Orang Ditangkap
Bung Arif juga menambahkan, sebelumnya Kapolres Riau Agung menggerebek toko Pemuda Citywalk, Jl. Riau, Tapi Mengambang Tak Tahu End Point PEKANBARU,- Direktorat III Bareskrim Umum Polda Riau memberantas praktik judi online di Kota Pekanbaru. Sebanyak 59 orang juga ditangkap saat polisi menggerebek toko 3 lantai di Pemuda Citywalk, Jalan Pemuda pada Sabtu (16/10/2021). Toko tersebut disewa oleh seorang pengelola lalu disalahgunakan untuk bisnis judi online.
Dari 59 orang yang ditangkap, 51 perempuan dan sisanya laki-laki. Semuanya kini ditahan di Polres Riau dan ditetapkan sebagai tersangka. Adapun yang bekerja disana ada 49 orang sebagai telemarketing, enam orang lagi sebagai customer service, satu orang admin, satu orang satpam dan dua orang OB lainnya.
“Tugas 49 telemarketer itu merayu, mengajak targetnya bermain judi online. Mereka menghubungi pelanggan dan menawarkan situs AFK77 dan Jaya89 untuk memasang taruhan secara online,” kata Direktur Humas Polda Riau Kombes Sunarto dalam jumpa persnya bersama Dirreskrimsus. Komisioner Investigasi Teddy Ristiawan di kompleks Youth Citywalk, Senin siang (18/10/2021).
Bukan main-main, per tanggal 10 Oktober 2021 kemarin, sudah ada 808 anggota yang diundang. Akibatnya, aparat mengendusnya dan kemudian melakukan penggerebekan pada 16 Oktober 2021. Selain menahan 59 tersangka, polisi juga menyita banyak barang bukti lainnya.
Polda Riau Tahan Oknum Pegawai Bank Yang Menilap Miliaran Rupiah Dana Nasabah Untuk Judi Online
“Kami mengamankan barang bukti tambahan berupa 51 laptop, handphone, komputer, printer. Total omzet mereka Rp 20 juta per hari,” lanjut Kombes Sunarto.
Selain menangkap 59 orang tersebut, Direktorat Reserse Kriminal Polda Riau juga memburu seorang pria bernama Feri. “DPO kami Feri berdomisili di Jakarta. Dia meminta tersangka bernama Hendri untuk membuka usaha judi online dengan Sofyan yang bertugas di customer service dan tersangka Martoni yang bertugas mengawasi kegiatan telemarketing,” jelas Sunarto.
Itu juga merupakan feri yang mengirimkan 5.000 kontak sehari ke nomor ponsel orang-orang, yang kemudian dihubungi oleh telemarketer yang menawarkan perjudian online.
“Mereka mengajak Anda bertaruh online dengan menawarkan uang yang bisa ditarik jika menang, dengan minimal taruhan Rp 200.000 dan maksimal tak terhingga,” singkatnya.
Anak Buah Irjen Iqbal Ungkap 145 Kasus Perjudian Dan Menangkap 228 Tersangka
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan menjelaskan pihaknya segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup dua situs yang digunakan dalam perjudian online.
Sebagai informasi, selama Oktober 2021, Direktorat Reserse Kriminal Polda Riau III menangani 39 kasus perjudian dan menangkap 64 tersangka. Modus rata-rata adalah Togel online. Total uang yang disita adalah Rp 27.913.000. Kasus ini sedang diselidiki polisi. (**)Pekanbaru,- Polda Riau menggerebek ruko tiga lantai di kawasan Pemuda Citywalk Pekanbaru yang dijadikan kantor pengelola judi online. Pada Sabtu (16/10), polisi menangkap 59 orang dan menyita barang elektronik terkait judi online. Dari 59 orang yang ditangkap, 51 adalah perempuan.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menjelaskan hasil operasi penangkapan, Senin (18/10). Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui sejak 10 Oktober 2009, jumlah member yang terjerumus ke dalam situs judi online ini mencapai 808 orang.
“Bos besar judi online adalah Feri yang tinggal di Jakarta dan kini menjadi buronan polisi. Ia meminta tersangka Hendri membuka judi online dengan Sofyan yang bertugas di customer service dan tersangka Martoni.” , bertugas mengawasi kegiatan telemarketing,” ujarnya.
Tak Main Main, Kapolri Perintahkan Seluruh Polda, Sikat Habis Judi Online Dengan Kode 303
Feri mengirimkan nomor ponsel ke 5.000 orang setiap hari, yang kemudian dihubungi oleh telemarketer yang menawarkan perjudian online. “Mereka diajak untuk memasang taruhan secara online dengan tawaran menarik uang jika menang, dengan minimal taruhan Rp 200.000 dan maksimal hingga tak terhingga,” ujarnya.
Dari belasan tersangka yang ditangkap, terungkap peran masing-masing. Sebanyak 49 orang seperti telemarketing, 6 customer service, 1 admin, 1 satpam dan 2 OB. Tugas 49 telemarketer adalah merayu dan mengundang target
Kerja judi online di kamboja, daftar media online di riau, riau online, judi online terpercaya di indonesia, di riau, judi online di indonesia, judi online terbesar di dunia, cara menang di judi qq online, judi online di iphone, judi online di malaysia, judi online, judi online terbaik di indonesia